Saran InYourDream & Rusman Agar DOTA 2
jadwalesports – DOTA 2 pernah menjadi salah satu game esports yang paling populer di Indonesia, menarik perhatian ribuan pemain dan penggemar. Namun, seiring berjalannya waktu, popularitasnya mulai mengalami penurunan, terutama dengan kehadiran game-game mobile seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile yang mendominasi panggung esports lokal. Meski begitu, ada harapan bahwa DOTA 2 bisa bangkit kembali di Indonesia, terutama jika ekosistemnya didukung oleh para pemain profesional dan komunitas yang solid.
Muhammad “InYourDream” Rizky dan Rusman, dua pemain profesional DOTA 2 yang dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional, memiliki pandangan dan saran tentang bagaimana DOTA 2 Indonesia bisa bangkit kembali. Sebagai pemain yang telah berpengalaman dalam berbagai turnamen, baik lokal maupun internasional, mereka memahami apa yang dibutuhkan untuk mengembalikan kejayaan Defense of the Ancients 2 di tanah air. Lalu, apa saja saran dari kedua pemain ini agar DOTA 2 Indonesia bisa kembali berjaya? Mari kita simak lebih lanjut.
Penguatan Ekosistem Kompetitif Lokal
Salah satu faktor penting yang disebutkan oleh InYourDream dan Rusman adalah pentingnya memperkuat ekosistem kompetitif DOTA 2 di Indonesia. Mereka percaya bahwa tanpa adanya kompetisi lokal yang kuat dan konsisten, akan sulit bagi pemain-pemain muda untuk berkembang dan mendapatkan kesempatan untuk bersinar. Kompetisi adalah jantung dari sebuah ekosistem esports, dan ketika turnamen-turnamen esports lokal semakin jarang, kesempatan bagi talenta muda untuk menunjukkan kemampuan mereka pun ikut menurun.
InYourDream menekankan bahwa salah satu cara untuk membangkitkan kembali Defense of the Ancients 2 di Indonesia adalah dengan menyelenggarakan lebih banyak turnamen esports, baik itu di tingkat amatir maupun profesional. Turnamen-turnamen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga platform bagi para pemain muda untuk mendapatkan pengalaman dan exposure yang diperlukan untuk berkembang. Rusman juga menambahkan bahwa turnamen-turnamen esports lokal ini harus didukung oleh sponsor besar dan organisasi esports, sehingga hadiah dan eksposur media bisa semakin menarik perhatian pemain dan penonton.
Langkah ini akan membantu regenerasi pemain, menciptakan bintang-bintang baru yang siap bersaing di tingkat internasional. Dengan adanya kompetisi yang berkelanjutan, komunitas DOTA 2 akan tetap hidup dan berkembang. Turnamen amatir dan semi-profesional yang terorganisir dengan baik akan menjadi wadah bagi para pemain muda untuk belajar, berkembang, dan berpotensi direkrut oleh tim-tim besar.
Baca Juga :
- Pengakuan RRQ Dyffa: Skylar Sang Pacar Itu Bucin!
- Honey Badger Gold, Senjata Sub Machine Gun Terbaru di PB
Peran Organisasi Esports yang Lebih Aktif
Selain ekosistem kompetitif yang lebih kuat, Rusman juga menyarankan agar organisasi-organisasi esports di Indonesia lebih aktif dalam mendukung perkembangan Defense of the Ancients 2. Organisasi esports besar di Indonesia saat ini lebih banyak terlibat dalam game mobile, seperti Mobile Legends atau Free Fire, dan jarang terlihat mendukung DOTA 2.
Namun, menurut Rusman, organisasi esports bisa memainkan peran penting dalam membangkitkan kembali DOTA 2 dengan cara merekrut pemain-pemain berbakat, membentuk tim DOTA 2 yang kompetitif, dan memberikan dukungan infrastruktur serta finansial yang dibutuhkan oleh para pemain. Tanpa dukungan organisasi esports, akan sangat sulit bagi pemain DOTA 2 untuk bertahan dan bersaing di tingkat internasional, mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan untuk berlatih, mengikuti turnamen, dan menjaga konsistensi performa.
InYourDream juga sependapat bahwa organisasi esports harus mulai melihat kembali potensi DOTA 2. “DOTA 2 masih memiliki basis penggemar yang besar di Indonesia, dan dengan manajemen serta strategi yang tepat, organisasi esports bisa mendapatkan banyak manfaat dari membentuk tim DOTA 2 yang kompetitif,” ujar IYD. Jika lebih banyak organisasi esports besar mulai berinvestasi kembali dalam DOTA 2, maka otomatis akan ada lebih banyak pemain berbakat yang tertarik untuk kembali ke game ini.
Fokus pada Pengembangan Pemain Muda
Salah satu tantangan besar dalam kebangkitan Defense of the Ancients 2 di Indonesia adalah regenerasi pemain. Banyak pemain-pemain lama yang sudah tidak aktif atau beralih ke game lain, sehingga regenerasi pemain menjadi hal yang sangat penting. InYourDream dan Rusman menekankan bahwa fokus pada pengembangan pemain muda harus menjadi prioritas utama jika ingin melihat kebangkitan DOTA 2 di tanah air.
Menurut InYourDream, penting bagi komunitas dan organisasi untuk menciptakan jalur yang jelas bagi pemain muda untuk naik ke tingkat profesional. Ini bisa dimulai dengan mengadakan pelatihan, akademi, atau program pengembangan talenta muda yang didukung oleh sponsor dan organisasi esports. Program seperti ini akan membantu para pemain muda mendapatkan pembinaan yang tepat, baik dari sisi teknis maupun mental, agar mereka bisa bersaing di tingkat tertinggi.
Rusman juga menambahkan bahwa para pemain muda harus diberi kesempatan untuk berkompetisi di level yang lebih tinggi. “Banyak pemain muda yang sebenarnya punya potensi besar, tapi tidak punya platform atau kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Jika kita bisa menciptakan jalur yang jelas dari amatir ke profesional, pasti akan ada lebih banyak pemain baru yang muncul,” ujar Rusman.
Dukungan Komunitas yang Solid
Selain organisasi esports, komunitas pemain dan penggemar juga memegang peran penting dalam menjaga agar Defense of the Ancients 2 tetap hidup di Indonesia. InYourDream dan Rusman sepakat bahwa dukungan komunitas yang solid adalah salah satu kunci kebangkitan DOTA 2 di Indonesia.
Komunitas Defense of the Ancients 2 di Indonesia sebenarnya masih cukup besar, namun saat ini terasa kurang aktif dibandingkan beberapa tahun lalu. Untuk membangkitkan kembali antusiasme di kalangan pemain dan penggemar, perlu ada dorongan dari berbagai pihak, termasuk streamer, influencer, dan media esports, untuk mempromosikan turnamen, konten, dan diskusi yang berkaitan dengan DOTA 2.