Dua Pemain Ultraliga Ditangguhkan Pengaturan Pertandingan
Jadwalesports.com – Iron Wolves dan Team ESCA bermain dalam pertandingan Dua Pemain Ultraliga pada tanggal 23 Januari 2024, yang banyak dipertanyakan oleh banyak pihak. Bahkan, beberapa orang menyebut apa yang dilakukan Iron Wolves di Rift sebagai “win trading.”
Esports League of Legends memiliki sejarah panjang terkait dengan match-fixing dan win-trading di berbagai liga di seluruh dunia. China dan Eropa telah mengalami skandal yang melibatkan pemain yang sengaja kalah dalam pertandingan resmi demi keuntungan.
Dua pemain asal China, jungler Wen ‘kylin’ Zheng dan mid-laner Shuai ‘Odin’ Wang, berada di tengah-tengah tuduhan dalam liga Polandia ini karena keduanya telah ditangguhkan setelah pertandingan mereka di pekan kedua melawan ESCA.
Dua Pemain Ultraliga Ditangguhkan setelah Tuduhan Pengaturan Pertandingan
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari berikutnya setelah pertandingan, Dua Pemain Ultraliga menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Riot Games dan Sportsradar untuk menyelidiki situasi ini guna mengetahui apakah pertandingan tersebut dimanipulasi oleh kedua pemain tersebut.
“Kami telah memutuskan untuk menangguhkan pemain kylin dan Odin selama dua pertandingan berikutnya. Penangguhan ini juga mengakibatkan kekalahan dalam pertandingan hari ini melawan devils.one secara default, karena Iron Wolves tidak memiliki pemain pengganti. Ini adalah hukuman maksimal yang bisa kami berikan sebagai liga,” demikian pernyataan liga tersebut di media sosial.
Liga tersebut merujuk pada Bagian 17.1.1. dari buku aturan ERL yang menyatakan: “Tim diharapkan untuk bermain sebaik mungkin dalam setiap Pertandingan Liga dan untuk menghindari perilaku yang berpotensi mengancam integritas kompetisi atau yang bertentangan dengan prinsip-prinsip olahraga yang baik, kejujuran, atau fair play.”
Pertandingan berikutnya yang dapat diikuti oleh kedua pemain tersebut akan berlangsung pada tanggal 31 Januari 2024, melawan Back2TheGame. Dua Pemain Ultraliga memiliki jalan langsung menuju turnamen European Masters dan dianggap sebagai salah satu liga teratas di wilayah tersebut.
Iron Wolves juga mengeluarkan pernyataan mereka sendiri, menyatakan bahwa tim mereka sedang bekerja sama dalam penyelidikan ini dan mengutuk “perilaku yang tidak profesional” dari kedua pemain yang dituduh dalam pertandingan tersebut.
“Sangat tidak dapat diterima dan kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah hal semacam itu terjadi di masa depan,” demikian pernyataan tim tersebut di media sosial.
Kasus ini menciptakan kehebohan dalam komunitas Ultraliga dan dunia esports secara luas. Banyak pihak terlibat yang berusaha memberikan klarifikasi terkait insiden ini.
Riot Games, pengembang League of Legends, juga turut terlibat dalam penyelidikan ini, menunjukkan keseriusan industri esports dalam mengatasi masalah match-fixing. Mereka telah bekerja sama dengan Dua Pemain Ultraliga untuk memastikan integritas kompetisi tersebut tetap terjaga.
Pengaruh Match-Fixing dalam Esports
Kasus match-fixing dan win-trading bukanlah hal yang baru dalam dunia esports. Praktik ini telah merusak integritas kompetisi dan merugikan para pemain yang bermain secara fair.
Sanksi yang diberikan kepada pemain yang terlibat dalam match-fixing biasanya berat, termasuk diskualifikasi jangka panjang atau bahkan seumur hidup dari kompetisi esports. Selain itu, mereka juga bisa menghadapi konsekuensi hukum, tergantung pada yurisdiksi negara mereka.
Integritas adalah hal yang sangat penting dalam dunia esports. Pemain, tim, dan liga harus mematuhi aturan dan etika yang ketat untuk memastikan fair play dan kompetisi yang sehat.
Ketika ada dugaan match-fixing, hal ini menghancurkan kepercayaan dalam kompetisi dan mengganggu pertandingan yang seharusnya menjadi ajang unjuk kebolehan para pemain.
Dalam kasus ini, Ultraliga dan pihak terkait berusaha keras untuk mengungkap kebenaran dan memberikan sanksi yang sesuai kepada pemain yang terlibat jika terbukti bersalah..jadwal esport
Kasus dugaan match-fixing ini menjadi sorotan dalam dunia esports, khususnya dalam komunitas Ultraliga. Pihak-pihak terkait, termasuk Riot Games dan Dua Pemain Ultraliga , telah mengambil langkah-langkah untuk menyelidiki insiden ini dan memberikan sanksi yang sesuai jika terbukti bersalah.
Integritas adalah pondasi penting dalam esports, dan tindakan seperti match-fixing harus dihindari dengan tegas. Semua pemain dan tim harus mematuhi etika dan aturan yang ketat untuk memastikan kompetisi yang adil dan kompetitif. Esports terus berkembang, dan menjaga integritasnya adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga kemajuan industri ini.
Baca Juga:
- Musim Kedua Arcane | Pemangkasan Karyawan Oleh Riot Games
- Pemain Profesional Dota 2 Dan Pembatasan Akun Smurf
Integritas dalam kompetisi
Sebagai penggemar esports, kita harus mengingat pentingnya menjaga integritas dalam kompetisi ini. Setiap pemain dan tim memiliki tanggung jawab untuk bermain dengan jujur dan menghormati kompetisi. Match-fixing dan win-trading bukanlah cara yang sah untuk mencapai kesuksesan dalam dunia esports.
Kita berharap bahwa penyelidikan ini akan memberikan hasil yang akurat dan sanksi yang sesuai jika ada pelanggaran. Ini akan menjadi pesan yang kuat bagi para pemain dan tim lainnya untuk tidak terlibat dalam praktik yang merusak integritas kompetisi.
Selain itu, penting bagi liga esports, seperti Ultraliga, untuk terus meningkatkan sistem pengawasan dan penegakan aturan. Mereka harus memastikan bahwa setiap pelanggaran diinvestigasi dengan cermat dan diberikan sanksi yang pantas.
Dalam situasi seperti ini, pendukung esports juga memiliki peran penting dalam mendukung fair play dan integritas dalam kompetisi. Dengan mendukung upaya untuk membersihkan kompetisi dari match-fixing, kita semua dapat membantu menjaga kehormatan esports. Esports adalah dunia yang menarik dan kompetitif, dan kita semua berharap agar itu tetap adil dan berintegritas.
Kunjungi situs kami dewahub