• Best Gaming Esports
Nino

Dikatain “AE Bren” sama Liquid, Begini Tanggapan AE Nino

jadwalesports – Pertandingan esports Mobile Legends di Indonesia selalu penuh dengan aksi menegangkan dan cerita menarik di balik layar. Salah satu kisah yang kini menjadi sorotan adalah komentar kontroversial dari Liquid, salah satu anggota tim profesional, yang menyebut Alter Ego (AE) sebagai “AE Bren” dalam konteks yang cukup sarkastik. Komentar ini langsung memancing reaksi, tidak hanya dari penggemar esports tetapi juga dari pemain-pemain Alter Ego sendiri. Salah satu yang merespons adalah AE Nino, pemain bintang Alter Ego yang dikenal dengan kemampuannya yang luar biasa di berbagai turnamen Mobile Legends.

jadwalesports

Tanggapan Nino terhadap komentar ini cukup menarik, mengingat rivalitas antara tim-tim Mobile Legends di Indonesia seringkali melibatkan adu strategi, keterampilan, dan juga kata-kata di luar pertandingan. Komentar Liquid dianggap sebagai ejekan yang memprovokasi Alter Ego, yang mana ini bisa saja menambah bumbu rivalitas di antara kedua tim. Bagaimana Nino dan Alter Ego merespons hal ini menunjukkan bukan hanya profesionalisme mereka, tetapi juga bagaimana sikap seorang atlet esports dalam menghadapi provokasi semacam ini.

Konteks Ejekan “AE Bren”

Sebelum kita memahami tanggapan Nino, penting untuk mengetahui latar belakang dari istilah “AE Bren” yang digunakan oleh Liquid. Ejekan ini merujuk pada kekalahan Alter Ego dari Bren Esports, salah satu tim kuat dari Filipina, dalam turnamen internasional Mobile Legends, yaitu M2 World Championship. Pada saat itu, Alter Ego yang tampil sebagai salah satu tim favorit untuk menang, harus menyerah dari Bren Esports yang akhirnya keluar sebagai juara dunia. Kekalahan tersebut sempat menjadi sorotan, dan meskipun Alter Ego tetap dihormati di kalangan komunitas Mobile Legends, kekalahan tersebut meninggalkan memori yang tidak menyenangkan.

Ketika Liquid menyebut Alter Ego sebagai “AE Bren,” ini secara tidak langsung mengungkit kembali luka lama itu, dan memberi kesan bahwa Alter Ego adalah tim yang gagal di panggung internasional, khususnya ketika berhadapan dengan tim besar seperti Bren Esports. Komentar ini jelas mengarah pada ejekan, karena Bren menjadi simbol kegagalan Alter Ego di masa lalu.

Baca Juga :

Tanggapan AE Nino: Tetap Tenang dan Elegan

Nino, yang dikenal sebagai salah satu pemain kunci Alter Ego dengan gaya bermain yang tenang dan penuh perhitungan, memilih untuk merespons ejekan ini dengan cara yang sangat bijaksana. Alih-alih terpancing emosi, Nino memberikan tanggapan yang lebih elegan, menunjukkan kelas seorang profesional dalam menghadapi provokasi.

Dalam sebuah wawancara setelah pertandingan terbaru Alter Ego, Nino ditanya tentang komentarnya terkait ejekan “AE Bren” dari Liquid. Dengan senyum di wajahnya, Nino menjawab, “Bagi saya, setiap pertandingan adalah kesempatan untuk belajar. Kekalahan dari Bren memang berat, tapi itu sudah menjadi bagian dari perjalanan kami sebagai tim. Kalau ada yang mau mengungkit itu lagi, ya silakan saja. Yang jelas, kami sekarang fokus ke masa depan dan terus berkembang.”

Jawaban Nino menunjukkan sikap dewasa dan fokus pada kemajuan timnya. Dia tidak membalas dengan ejekan atau komentar pedas, melainkan lebih memilih untuk menunjukkan bahwa kegagalan di masa lalu tidak mendefinisikan masa depan Alter Ego. Baginya, setiap pengalaman, baik menang maupun kalah, adalah pelajaran yang berharga untuk menjadikan Alter Ego lebih kuat.

Menghadapi Provokasi di Dunia Esports

Provokasi verbal di dunia esports bukanlah hal yang baru. Di banyak cabang olahraga, baik tradisional maupun elektronik, perang kata-kata sering kali menjadi bagian dari permainan psikologis antar pemain atau tim. Dalam konteks Mobile Legends di Indonesia, komunitas sering kali terlibat dalam debat atau ejekan antar penggemar, dan kadang-kadang, hal ini merembet ke ranah profesional antar pemain atau tim.

Namun, tanggapan yang diberikan oleh Nino bisa dijadikan contoh tentang bagaimana seorang pemain profesional harus bersikap. Bukannya menyerang balik atau memprovokasi lebih jauh, Nino memilih untuk mengambil posisi yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa fokus utama mereka bukanlah komentar negatif dari lawan, melainkan peningkatan performa tim di turnamen berikutnya.

Pendekatan seperti ini tidak hanya membantu menjaga citra positif bagi Nino dan Alter Ego, tetapi juga memberikan pesan kepada penggemar bahwa profesionalisme dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan adalah kunci untuk sukses di dunia esports. Alih-alih terjebak dalam lingkaran provokasi, Nino dan timnya lebih memilih untuk membiarkan permainan mereka di lapangan yang berbicara.

Fokus Alter Ego ke Depan: Mengincar Kesuksesan Baru

Meski kekalahan di M2 World Championship mungkin masih menjadi bayangan bagi Alter Ego, perjalanan mereka di dunia Mobile Legends tidak berhenti di sana. Alter Ego tetap menjadi salah satu tim terbaik di Indonesia, dan mereka terus menunjukkan performa impresif di berbagai turnamen besar.

Dengan adanya pemain-pemain kunci seperti Nino, Udil, Pai, dan Celiboy, Alter Ego telah memperkuat posisi mereka sebagai salah satu tim papan atas di MPL Indonesia. Mereka terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam hal strategi dan kerja sama tim, serta tetap menjadi salah satu tim yang paling ditakuti oleh lawan-lawan mereka.

Dalam setiap pertandingan, Alter Ego terus belajar dari pengalaman mereka di masa lalu. Kekalahan dari Bren Esports di turnamen internasional hanyalah salah satu babak dari perjalanan panjang mereka. Nino dan rekan-rekannya tahu bahwa tantangan yang lebih besar masih menanti, dan fokus mereka adalah pada bagaimana mereka bisa menjadi lebih baik dan lebih kuat untuk menghadapi tim-tim besar lainnya di masa depan.