
Riot dan WASD di League of Legends: Revolusi Kontrol yang Bisa Ubah LoL Selamanya
jadwalesports.com -Sejak dirilis tahun 2009, League of Legends (LoL) sudah identik dengan kontrol klasik point-and-click. Pemain menggerakkan champion dengan klik kanan, sementara kemampuan utama dikendalikan lewat tombol QWER. Tapi kini, Riot Games bikin gebrakan besar: Riot resmi menghadirkan opsi kontrol WASD di League of Legends.
Fitur ini awalnya diuji di internal, lalu hadir ke Public Beta Environment (PBE) pada pertengahan 2025. Banyak yang menyebut langkah ini sebagai salah satu perubahan paling radikal dalam sejarah LoL. Pertanyaannya, apa dampaknya? Apakah WASD di LoL akan benar-benar memudahkan pemain, atau justru merusak keseimbangan yang sudah dibangun bertahun-tahun?
Kenapa Riot Tambahkan WASD di League of Legends?
Alasan utama Riot sederhana : Aksesbilitas.
- banyak pemain baru yang datang dari genre FPS atau MMO sudah terbiasa dengan kontrol WASD.
- Point-and-click memang khas MOBA, tapi punya learning curve yang curam untuk pendatang baru.
- Riot ingin menurunkan hambatan itu, supaya lebih baik orang bisa nyaman main LoL sejak awal.
Desainer Riot, Dean “Iksar” Ayala, bilang kalau tim sudah melakukan playtest dengan berbagai kalangan: pemain baru, pro player, sampai rank tinggi. Hasilnya, kontrol WASD di LoL terasa lebih intuitif, terutama buat ADC (marksman) yang butuh kiting rapi di teamfight.
Apa itu WASD di LoL?
Secara sederhana, WASD di League of Legends mengganti klik kanan dengan tombol keyboard:
- W,A,S,D = bergerak ( atas, kiri, bawah, kanan)
- Mouse bisa lebih fokus kearah skil shot,warding atau klik target.
Skema ini mirip dengan game FPS atau MOBA action seperti Smite, tapi jarang dipakai di game top-down tradisional. Riot juga menegaskan:
-
WASD opsional, bukan menggantikan klik.
-
Pemain bebas pilih sesuai kenyamanan.
-
Kedua kontrol akan terus dikembangkan biar sama-sama playable.
Baca juga tentang :
- Keindahan Musim League of Legends: Skin Faerie Court Terbaru
- Skarner Mendapatkan Nerf di League of Legends
Dampak WASD di League of Legends terhadap Gameplay
1. Keuntungan
-
Precision Movement: ADC bisa dodge spell lebih halus tanpa harus klik kanan berulang-ulang.
-
Kiting Lebih Mudah: di attack speed tinggi, kontrol jadi lebih natural.
-
Champion Cepat: Hecarim, Rammus, atau Yasuo jadi lebih enak dikendalikan.
-
Akses Pemain Baru: transisi dari FPS/MMO ke LoL lebih gampang.
2. Kekurangan
-
Butuh Adaptasi: pemain lama harus latihan ulang, terutama untuk spellcaster.
-
Ergonomi: tangan kiri lebih sibuk (WASD + QWER + tombol item), rawan strain.
-
Meta Dua Tingkat: bisa muncul “champion WASD” vs “champion click”, bikin balancing rumit.
-
Jungle Clear: uji coba nunjukin jungler malah lebih lambat dengan WASD karena harus zig-zag di map .
Bagaimana Reaksi Komunitas?
Komunitas terbelah dua:
-
Pemain Baru & ADC Mains: mayoritas antusias. Mereka merasa WASD di LoL akan bikin mekanik micro lebih gampang. Beberapa streamer bahkan bilang ini bisa “menghidupkan kembali kiting sempurna”.
-
Pemain Lama: banyak yang skeptis. Mereka khawatir WASD bikin pro scene nggak seimbang. Kalau ADC pro kayak Gumayusi atau Ruler pakai WASD, mereka bisa jadi mustahil dihentikan.
-
Streamer & Pro: Christian “IWillDominate” Rivera nyebut WASD sebagai “overpowered”, terutama buat teamfight dengan attack speed tinggi.
Pro Scene: Ancaman atau Evolusi?
Riot sangat hati-hati. Mereka rencanakan:
-
Uji coba lama di PBE.
-
Rilis perlahan di mode non-ranked.
-
Baru masuk ranked & pro scene kalau balance sudah aman .
Tapi banyak analis bilang pro player pasti eksploitasi keunggulan ini. ADC pro bisa kiting sempurna, sementara role lain (jungler, mage) mungkin tetap klik. Artinya, bisa lahir “gap mekanik” baru yang makin ekstrim.
Bayangkan Worlds: ADC WASD vs ADC click. Bisa jadi ini ubah cara tim drafting dan strategi secara total.
Fitur Tambahan yang Datang Bersamaan
Riot juga sekalian overhaul sistem input:
-
Dynamic Locked Camera: kamera otomatis menyesuaikan biar view lebih luas.
-
Last Hit Indicator: bantu pemain baru latihan last hit.
-
Custom Keybinding Baru: lebih bebas atur tombol, termasuk buat cancel skill atau Hexgate.
Semua ini menunjukkan kalau Riot bukan sekadar tambahin WASD, tapi sekalian bikin LoL lebih ramah pemula dan lebih modern .
Prospek Jangka Panjang
Ada dua kemungkinan besar:
-
WASD Jadi Standar Baru: pemain makin nyaman, ADC makin OP, LoL bertransformasi jadi semi-action MOBA.
-
WASD & Klik Berdampingan: Riot berhasil balance keduanya, pemain bebas pilih tanpa keunggulan signifikan.
Mana yang terjadi bakal ditentukan feedback komunitas. Riot janji pantau win rate tiap role dan champion sebelum full release.
Langkah Riot menambahkan WASD di League of Legends adalah revolusi besar. Tujuannya jelas: bikin game lebih ramah bagi pemain baru, tapi risikonya juga tinggi. WASD di LoL bisa bikin gameplay lebih halus dan intuitif, terutama buat ADC. Tapi kalau nggak hati-hati, bisa jadi sumber imbalance, meta baru, bahkan masalah di skena pro.
Apapun hasil akhirnya, satu hal jelas: LoL akan berubah selamanya. Dan para pemain, baik veteran maupun pendatang baru, akan jadi saksi apakah WASD di League of Legends jadi inovasi brilian atau blunder terbesar Riot.
Referensi :
- /dev: WASD Controls Are On the Way (League of Legends Official Website)
- With WASD movement now officially coming to league… (r/leagueoflegends, Reddit)
- RIOT’S BIGGEST UPDATE!? (@IWDominatelol on YouTube)