• Best Gaming Esports

Infinix Gaming Akademia 2025, Sekolah Mobile Gaming SMA 1

Jadwalesports.com – Dunia pendidikan dan industri game di Indonesia memasuki babak baru. Pada awal tahun 2025, sebuah terobosan monumental diresmikan: Infinix Gaming Akademia 2025 — sekolah menengah atas (SMA) pertama di Indonesia yang secara resmi mengusung kurikulum mobile gaming profesional dalam program pendidikannya.

 

Didirikan atas kerja sama antara Infinix Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta sejumlah pelaku industri esports nasional, sekolah ini menjadi pionir yang menyatukan pendidikan formal dan pengembangan karier profesional di industri game mobile.

 

Dengan hadirnya Infinix Gaming Akademia 2025, dunia pendidikan di Indonesia tidak hanya semakin adaptif terhadap perkembangan zaman, tetapi juga menjadi bukti bahwa game bukan hanya soal bermain, tetapi juga tentang strategi, bisnis, dan masa depan.

Peresmian yang Penuh Antusiasme

 

Peresmian sekolah ini dilakukan pada awal April 2025 di Jakarta, tepatnya di kompleks sekolah yang telah dikonversi dan dikembangkan khusus menjadi kampus digital berstandar esports internasional. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Kemendikbudristek, manajemen Infinix, tokoh pendidikan, serta selebriti esports dan influencer game ternama seperti EVOS Rekt, Jonathan Liandi, dan Oura.

 

Dalam sambutannya, Country Marketing Manager Infinix Indonesia, Andri Pranata, menyatakan:

 

“Kami percaya bahwa masa depan ada di tangan generasi muda. Infinix Gaming Akademia adalah bentuk dukungan kami terhadap talenta-talenta muda Indonesia yang ingin serius menekuni industri game secara profesional, tanpa harus mengorbankan pendidikan.”

 

Kurikulum Hybrid: Pelajaran Umum & Mobile Gaming

 

Salah satu keunggulan utama dari Infinix Gaming Akademia adalah sistem kurikulum hybrid. Sekolah ini tetap mengikuti kurikulum nasional SMA dari Kemendikbudristek, tetapi dengan tambahan mata pelajaran dan praktik khusus yang berfokus pada dunia mobile gaming dan esports.

 

Beberapa mata pelajaran tambahan yang ditawarkan antara lain:

 

  • Teori Game dan Desain Level
  • Strategi dan Taktik Mobile Gaming (MLBB, PUBG Mobile, Free Fire)
  • Manajemen Tim Esports
  • Branding & Media Sosial untuk Gamer
  • Kesehatan Mental & Fisik Gamer
  • Esports Business dan Monetisasi Digital

 

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya dibekali dengan kemampuan bermain, tetapi juga kemampuan manajerial, komunikasi, dan pengembangan diri sebagai profesional.

 

Fasilitas Bertaraf Internasional

 

Infinix Gaming Akademia tak tanggung-tanggung dalam menyediakan fasilitas. Sekolah ini dilengkapi dengan:

 

  • Gaming Lab canggih dengan perangkat Infinix Note dan GT Series terbaru, koneksi internet 5G, dan kursi gaming ergonomis
  • Arena Esports Indoor berkapasitas 500 penonton, tempat para siswa bisa berlatih dan berlaga secara langsung
  • Studio Streaming & Produksi Konten yang memungkinkan siswa belajar menjadi caster, streamer, maupun YouTuber profesional
  • Ruang Psikologi & Konseling untuk menjaga kesehatan mental siswa yang menghadapi tekanan kompetisi

 

Menurut Kepala Sekolah Infinix Gaming Akademia, Ari Setiawan, konsep sekolah ini adalah “balance between competition and character” — menyiapkan siswa untuk sukses di arena game dan juga di kehidupan nyata.

 

Seleksi Ketat & Beasiswa Talenta

 

Infinix Gaming Akademia 2025 tidak menerima siswa sembarangan. Proses seleksi melibatkan uji akademik, tes keterampilan gaming, serta wawancara motivasi dan psikologi. Namun, bagi siswa berprestasi di bidang mobile gaming, tersedia Beasiswa Talenta Digital yang menanggung 100% biaya pendidikan selama 3 tahun.

 

Pada gelombang pertama, lebih dari 2.500 pelajar dari seluruh Indonesia mendaftar untuk 100 kursi yang tersedia. Dari jumlah itu, 25 siswa terpilih menerima beasiswa penuh, sementara sisanya lolos sebagai siswa reguler dengan skema subsidi pendidikan.

 

Misi Besar: Membentuk Generasi “Smart Gamer”

 

Kehadiran sekolah ini juga menjadi bagian dari kampanye besar Infinix di tahun 2025 bertajuk #SmartGamerSmartFuture. Kampanye ini bertujuan mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap game dan gamer, terutama di kalangan orang tua.

 

CEO Infinix Asia Tenggara, Tony Liu, menegaskan:

 

“Bermain game bukan lagi aktivitas buang-buang waktu. Jika diarahkan dengan benar, game adalah jalan menuju kreativitas, kedisiplinan, kerja sama, dan karier cemerlang.”

 

Filosofi ini menjadi dasar Infinix Gaming Akademia: bukan sekadar mencetak atlet esports, tetapi membentuk karakter dan skill masa depan.

 

Program Unggulan: Liga Akademia dan Magang Industri

 

Untuk mengintegrasikan dunia nyata ke dalam pendidikan, Infinix Gaming Akademia menyelenggarakan dua program unggulan:

 

  1. Liga Akademia

Turnamen internal dan antar-sekolah yang rutin diadakan setiap semester. Liga ini menjadi ajang kompetitif siswa menampilkan kemampuan mereka, baik sebagai pemain, pelatih, manajer tim, bahkan shoutcaster.

 

Tim pemenang akan mendapatkan kesempatan dilatih langsung oleh coach profesional dari tim-tim besar seperti ONIC, RRQ, atau EVOS, serta diberi exposure ke turnamen semi-pro.

 

  1. Magang Industri

Di tahun ketiga, siswa akan ditempatkan untuk magang di perusahaan-perusahaan esports dan digital media seperti RevivalTV, Garena, Moonton Indonesia, dan Infinix Studio sendiri. Ini membekali siswa dengan pengalaman nyata dan relasi profesional sebelum lulus.

 

Respons Positif dari Komunitas & Pemerintah

 

Respons masyarakat terhadap hadirnya Infinix Gaming Akademia sangat positif. Banyak orang tua yang sebelumnya skeptis kini mulai terbuka melihat adanya struktur dan arah yang jelas dalam pendidikan berbasis mobile gaming.

 

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga menyambut baik inisiatif ini. Dalam keterangan pers, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda mengatakan:

 

“Langkah Infinix adalah contoh konkret sinergi antara sektor swasta dan pendidikan untuk mengembangkan potensi generasi muda di bidang digital. Ini sesuai dengan roadmap Indonesia Emas 2045.”

 

Testimoni Siswa: Belajar Jadi Pro Player Sekaligus Lulus SMA

Salah satu siswa beasiswa Infinix Gaming Akademia, Azzam Ramadhan (17), asal Bekasi, bercerita:

 

“Dulu orang tua saya marah kalau saya main game. Tapi sekarang mereka bangga karena saya bisa sekolah sambil ngejar impian jadi pro player. Di sini, saya belajar cara main, cara bikin konten, bahkan manajemen tim.”

 

Kisah seperti Azzam membuktikan bahwa pendidikan tidak lagi harus terkotak-kotak. Dengan pendekatan yang inklusif dan inovatif, siswa bisa menyatu antara passion dan pendidikan.

 

Apakah Ini Awal Revolusi Pendidikan Digital di Indonesia?

 

Banyak pihak percaya bahwa Infinix Gaming Akademia adalah pilot project revolusi pendidikan digital di Indonesia. Jika sukses, bukan tak mungkin sekolah-sekolah dengan spesialisasi teknologi digital, esports, coding, atau konten kreator akan tumbuh di kota-kota besar lainnya.

 

Sebagai negara dengan jumlah gamer mobile terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama di kancah industri game global. Dan semuanya dimulai dengan pendidikan yang tepat.

Baca Juga :

Infinix Gaming Akademia, Titik Balik Industri dan Pendidikan

 

Dengan hadirnya Infinix Gaming Akademia 2025, Indonesia memasuki era baru: game sebagai jalur pendidikan dan karier. Sekolah ini bukan hanya mencetak gamer profesional, tapi juga mengubah cara kita melihat potensi anak muda di era digital.

 

Langkah inovatif ini membuka peluang bagi ribuan anak Indonesia untuk mengejar mimpi di bidang yang mereka cintai, tanpa harus mengorbankan pendidikan formal. Dan mungkin, kelak, nama-nama besar di kancah esports dunia akan datang dari bangku sekolah ini.