• Best Gaming Esports
favian liquid

Fanny-nya Sih Jago, Favian Liquid Kena Karma Freestyle EVOS di MPL

Fanny-nya Sih Jago, Favian Liquid Kena Karma Freestyle EVOS di MPL

 

Jadwalesports – Dunia esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) di Indonesia selalu penuh dengan aksi spektakuler dan drama yang memikat hati para penggemar. Salah satu momen yang paling diingat baru-baru ini adalah ketika Favian, pemain dari tim Liquid, merasakan “karma” dari aksi freestyling EVOS Legends dalam pertandingan di Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia. Meski Favian dikenal sebagai salah satu pemain Fanny terbaik, situasi tak terduga ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan komunitas esports.

EVOS VS TLID | EVOS GLORY vs TEAM LIQUID ID GAME 3 | MPL ID S14 | ENGLISH -  Week 2 Day 1

 

Latar Belakang Favian dan Tim Liquid

 

Favian adalah salah satu pemain berbakat di kancah esports Mobile Legends di Indonesia. Karirnya meroket berkat kemampuannya yang luar biasa dalam mengendalikan Fanny, salah satu hero dengan tingkat kesulitan tinggi dalam game tersebut. Fanny, yang terkenal dengan kemampuan mobilitasnya yang tinggi berkat penggunaan kabel (steel cables), adalah hero yang membutuhkan ketepatan, reaksi cepat, dan pemahaman mendalam tentang peta permainan. Tidak banyak pemain yang dapat memaksimalkan potensi Fanny, namun Favian adalah pengecualian.

 

Bersama tim Liquid, Favian telah menunjukkan penampilan yang konsisten, dengan banyak kemenangan di berbagai turnamen. Namun, MPL Indonesia adalah panggung yang berbeda, di mana tekanan dan kompetisi berada pada tingkat tertinggi. Di sini, setiap tim dan pemain harus membawa permainan terbaik mereka untuk bersaing dengan nama-nama besar lainnya seperti EVOS Legends, RRQ Hoshi, ONIC Esports, dan Alter Ego.

 

Pertandingan Liquid vs EVOS Legends

 

Pertandingan antara Liquid dan EVOS Legends menjadi salah satu laga yang paling dinantikan di pekan itu. EVOS Legends, yang telah lama dikenal sebagai salah satu tim terbaik di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam MPL dan telah memenangkan berbagai gelar. Di sisi lain, Liquid, meski relatif baru di MPL, telah menunjukkan potensinya untuk bersaing di level tertinggi.

 

Favian, dengan Fanny andalannya, menjadi pusat perhatian dalam pertandingan ini. Sebagai salah satu hero paling ikonik dan sulit, Fanny di tangan Favian menjadi ancaman besar bagi tim lawan. Pada awal permainan, Favian menunjukkan dominasinya dengan serangan-serangan agresif yang membuat EVOS kewalahan. Mobilitas tinggi Fanny memungkinkan Favian untuk bergerak dengan cepat di peta, menghabisi hero-hero kunci EVOS dan menciptakan tekanan besar di seluruh lini.

 

Namun, seperti yang sering terjadi di dunia esports, momentum bisa berubah dengan sangat cepat.

Baca Juga: Kingdom Jangan Sedih, RRQ Kalah Lawan Bigetron itu Bagus!

Momen Karma dan Freestyle EVOS

 

Meskipun Favian bermain dengan sangat baik di awal pertandingan, EVOS Legends perlahan mulai menemukan ritme mereka. Mereka menyesuaikan strategi untuk mengatasi ancaman dari Fanny dan mulai memanfaatkan kesalahan kecil yang dibuat oleh Liquid. Salah satu momen paling krusial adalah ketika EVOS berhasil melakukan counterplay yang sangat baik, menjebak Favian yang terlalu jauh masuk ke area lawan.

 

Di sinilah momen “karma” terjadi. Setelah berhasil mengalahkan Fanny dan beberapa pemain Liquid lainnya dalam sebuah pertarungan tim, pemain EVOS melakukan aksi freestyling yang tak terduga. Aksi freestyling dalam esports adalah ketika pemain atau tim EVOS melakukan tindakan yang secara teknis tidak perlu untuk memenangkan permainan, tetapi dilakukan sebagai bentuk perayaan atau sindiran kepada lawan. Dalam konteks ini, EVOS menampilkan emote, recall di depan lawan, dan gerakan-gerakan yang bisa dianggap sebagai ejekan.

 

Aksi ini segera memicu reaksi dari penggemar, baik di arena MPL maupun di media sosial. Para pendukung EVOS melihatnya sebagai momen lucu dan menunjukkan dominasi tim mereka, sementara pendukung Liquid merasa tindakan tersebut berlebihan dan tidak menghormati lawan. Namun, dalam dunia esports, aksi semacam ini bukanlah hal baru dan sering kali menjadi bagian dari psikologi permainan—menciptakan tekanan mental dan mengguncang kepercayaan diri lawan.

 

Reaksi dan Tanggapan Komunitas

 

Setelah pertandingan berakhir dengan kemenangan EVOS, reaksi dari komunitas esports pun beragam. Di media sosial, banyak penggemar yang membicarakan momen “karma” tersebut, dengan berbagai meme dan komentar yang menyebar luas. Tagar-tagar seperti #EVOSFreestyle dan #KarmaFanny mulai muncul, menunjukkan betapa viralnya momen tersebut.

 

Favian sendiri merespon dengan tenang setelah pertandingan. Dalam sebuah wawancara, dia mengakui bahwa EVOS bermain sangat baik dan mereka pantas menang. Dia juga menyatakan bahwa meskipun aksi freestyling tersebut terasa seperti ejekan, itu adalah bagian dari kompetisi dan dia tidak mengambilnya secara pribadi. “Itu bagian dari permainan. Kami akan belajar dari kesalahan ini dan kembali lebih kuat di pertandingan berikutnya,” kata Favian.

 

Tanggapan ini menunjukkan kedewasaan Favian sebagai seorang profesional. Esports adalah tentang menang dan kalah, dan bagaimana pemain dan tim merespons kekalahan bisa sama pentingnya dengan kemenangan itu sendiri. Dengan mentalitas seperti ini, jelas bahwa Favian dan Liquid akan terus menjadi ancaman di MPL meskipun mengalami kekalahan dalam pertandingan ini.

 

Analisis Pertandingan: Pelajaran yang Bisa Diambil

 

Dari sudut pandang strategis, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil dari pertandingan ini, terutama bagi Favian dan tim Liquid. Meskipun Fanny adalah hero yang kuat di tangan yang tepat, penggunaan hero ini memerlukan koordinasi tim yang sangat baik dan eksekusi yang tepat. Dalam permainan tingkat tinggi seperti di MPL, satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

 

EVOS Legends menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang disiplin, bahkan hero yang paling sulit pun bisa dikalahkan. Mereka berhasil mengisolasi Favian, memaksanya untuk bermain lebih hati-hati, dan memanfaatkan kesalahan yang dibuat oleh tim Liquid. Ini adalah contoh bagaimana pengalaman dan ketenangan di bawah tekanan bisa menjadi pembeda dalam pertandingan kompetitif.

 

Bagi Liquid, kekalahan ini adalah pengingat bahwa mereka masih harus bekerja keras untuk mencapai level tertinggi Dewacash. Meskipun mereka memiliki pemain berbakat seperti Favian, kekompakan tim dan strategi yang matang harus terus diasah jika mereka ingin bersaing dengan tim-tim papan atas seperti EVOS.