
Dissidia Duellum Final Fantasy: Revolusi Duel Ikonik di Dunia Modern
jadwalesports.com – Setelah jeda panjang sejak rilisan seri konsol terakhir, franchise Dissidia Final Fantasy kembali — tapi tidak seperti yang diharapkan sebagian besar penggemar. Versi terbarunya berjudul Dissidia Duellum Final Fantasy, dijadwalkan rilis pada 2026 dan eksklusif untuk platform mobile (iOS & Android).
Dengan format baru 3v3 Team Boss Battle Arena, latar cerita yang dipindahkan ke Tokyo modern dengan kristal raksasa sebagai pusat konflik, dan sistem kontrol yang dirancang agar bisa dimainkan dengan satu tangan, Duellum menjadi langkah berbeda dari seri Dissidia klasik.
Artikel ini akan membahas:
-
Sejarah & warisan seri Dissidia
-
Pengumuman & fakta resmi Duellum
-
Mekanika gameplay & perbedaan dengan seri sebelumnya
-
Cerita & latar naratif Tokyo modern
-
Kelebihan & tantangan dari keputusan mobile-first
-
Reaksi komunitas & skeptisisme dari fans lama
-
Prospek keberhasilan & prediksi masa depan
Warisan Seri Dissidia: Fondasi & Nostalgia
Sebelum masuk ke Duellum, penting memahami akar Dissidia Final Fantasy dan evolusinya:
-
Seri pertama Dissidia Final Fantasy (2008, PSP) menyatukan karakter dari berbagai FF dalam duel antara dewa Cosmos dan Chaos.
-
Lalu Dissidia 012 (Duodecim) memperluas cerita, sistem Assist, dan menambahkan karakter baru.
-
Dissidia Final Fantasy NT melompat ke konsol (PS4/Windows) dengan format 3v3, namun masih mempertahankan elemen Bravery / HP dan taktik tim.
-
Dalam versi mobile, muncul Dissidia Final Fantasy Opera Omnia, RPG turn-based berbasis gacha, yang sudah menghentikan servisnya pada Februari 2024.
Dari sana, banyak fans yang berharap kelanjutan seri konsol; Duellum muncul sebagai kejutan—mewartakan bahwa franchise ini akan hidup kembali di ponsel.
Pengumuman & Fakta Resmi Duellum
Rilis & Beta Tertutup
Square Enix merilis pengumuman resmi: Duellum akan hadir di iOS & Android pada 2026, sebagai game free-to-play dengan pembelian dalam aplikasi.
Pendaftaran closed beta Android dibuka hingga 28 Oktober 2025, dan beta akan dijalankan 6–14 November 2025 (PST).
Format & Sistem Utama
-
Fokus: 3v3 Team Boss Battle Arena — dua tim bertarung, dengan misi utama: mengalahkan boss arena lebih cepat dari lawan.
-
Tantangan tambahan: monster roaming ikut muncul di arena, memicu dinamika yang tak terduga dalam duel tim.
-
Kontrol dirancang “satu tangan” agar pemain bisa memainkan dengan sentuhan sederhana — mencoba menjaga rasa aksi tanpa mengorbankan kompleksitas strategi.
-
Visual: gaya cel-shaded agar tampilan karakter dan aksi terasa animasi, namun tetap mempertahankan identitas estetika Dissidia.
Latar Cerita & Setting
Uniknya, Duellum dibawa ke Tokyo modern, bukan dunia fantasi klasik seperti sebelumnya.
Di kota itu, kristal raksasa muncul dan menjadi sumber konflik: energi negatif mencemarinya, monster muncul, dan para pejuang dari berbagai game FF dipanggil kembali. Karakter seperti Cloud, Lightning, dan lainnya “hidup normal” ketika tidak bertempur—menciptakan dualitas dunia nyata dan dunia perang.
Jadi nasib Tokyo & dunia modern menjadi panggung untuk konflik lintas dunia: monster, kristal, dan karakter ikonik berkumpul kembali.
Mekanika & Gameplay: Evolusi & Adaptasi
Konsep “Team Boss Battle”
Duellum bukan duel satu lawan satu klasik — melainkan kolaboratif: tim harus bekerja bersama untuk menjatuhkan boss utama sambil juga menghadapi lawan yang menyaingi.
Boss arena memiliki HP tinggi dan mungkin mekanisme khusus (fase, area serangan khusus).
Monster roaming di arena bisa mempengaruhi jalannya pertandingan: mengalihkan perhatian, memicu gangguan, atau memberikan buff/impediment acak. Ini memperkenalkan elemen tak terduga.
Sistem Karakter & Role
Seperti versi-versi Dissidia sebelumnya, Duellum akan mengadopsi sistem Bravery / HP: pemain menumpuk Bravery dulu agar serangan HP lebih mematikan.
Setiap karakter dibagi ke dalam peran tertentu (role) agar tim punya keseimbangan: misalnya attacker, support, tank — meskipun detail pasti belum dirilis penuh.
Penggunaan “pembersihan kristal” di arena juga menjadi elemen penting: tim harus mengontrol poin kristal untuk meningkatkan kekuatan.
Perbedaan dengan Seri Sebelumnya
-
Format tim (3v3) lebih menekankan kerja sama tim dan strategi kolektif — bukan duel individu semata.
-
Arena “boss battle” dengan monster roaming membuat pertarungan lebih dinamis dan tidak linear dibandingkan duel satu-lawan-satu klasik.
-
Kontrol sederhana (satu tangan) mungkin menurunkan kompleksitas input dibandingkan game konsol, namun tantangannya adalah menjaga kedalaman strateginya tetap terasa.
-
Latar cerita di dunia modern memberi nuansa baru: karakter tidak hanya “pejuang antar dunia”, tetapi bagian dari dunia nyata ketika tidak bertempur.
Kelebihan & Tantangan dari Arah Mobile
Kelebihan
-
Aksesibilitas & Skala Penonton Besar
Karena mobile, potensi pemain sangat luas—banyak orang yang tidak punya konsol bisa ikut merasakan sensasi Dissidia. -
Model Monetisasi & Servis Jangka Panjang
Format free-to-play memungkinkan monetisasi via kosmetik, ekspansi, dan konten reguler. Jika dikelola baik, game ini bisa bertahan lama. -
Inovasi Strategis & Pendekatan Baru
Elemen boss + arena + monster roaming bisa menyegarkan genre crossover yang sejak lama didominasi duel satu-lawan-satu. -
Narasi Modern & Penulisan Konteks Baru
Dengan latar Tokyo modern dan integrasi karakter ke kehidupan sehari-hari, Duellum bisa menarik generasi baru FF yang lebih menyukai setting urban/fiksi ilmiah.
Tantangan & Kekhawatiran
-
Respon Komunitas Hardcore
Banyak fans klasik menginginkan relaunch konsol, bukan game mobile. Sebagian mengkritik bahwa Square Enix terlalu bergantung pada mobile & gacha. -
Potensi Shutdown & Kepedulian Servis
Square Enix punya catatan bahwa game mobile mereka kadang ditutup (EoS / End of Service) — fans takut Duellum akan mengikuti nasib Opera Omnia dan judul lain. -
Keseimbangan Monetisasi vs Gameplay
Jika kosmetik atau item premium terlalu kuat, akan muncul kritik “pay-to-win”. Tantangannya: menjaga keseimbangan agar pemain non-pembeli juga menikmati. -
Kompleksitas vs Kendali Sentuh
Merancang sistem mendalam yang tetap nyaman dimainkan dengan satu tangan adalah pekerjaan sulit. Risiko: gameplay terlalu dangkal atau kontrol jadi frustratif.
Reaksi Komunitas & Persepsi Fans
Sejak pengumuman, reaksi fans sangat campur aduk:
-
Beberapa menyambut antusias, memuji bahwa franchise Dissidia akan hidup kembali.
-
Banyak juga skeptis — terutama mereka yang berharap game konsol atau hybrid.
-
Dalam subreddit dan forum, ada peringatan:
“SE sudah punya reputasi buruk dalam live service / gacha – banyak game mereka yang akhirnya ditutup.”
-
Di artikel “Backlash Begins as New Dissidia … mobile” – fans menyayangkan bahwa keputusan untuk rilis mobile “mematahkan harapan” mereka akan game konsol baru.
Namun Square Enix tampak memperhitungkan hal ini. Mereka membuka registrasi beta awal, menyebut Duellum sebagai coba jalur baru bagi franchise, dan menegaskan bahwa karakter ikonik tetap hadir dengan kostum baru.
Prospek & Prediksi Masa Depan
Berikut prediksi dan skenario yang bisa terjadi bagi Dissidia Duellum Final Fantasy:
-
Sukses jika servis dikelola konsisten
Jika update konten rutin, event menarik, bug minimal, dan monetisasi wajar — Duellum punya peluang menjadi game unggulan mobile FF. -
Dominasinya di genre crossover / battler mobile
Dengan branding Dissidia, game ini bisa menjadi magnet bagi penggemar FF lama dan pemain mobile action yang mencari sesuatu berbeda. -
Evolusi port / versi konsol?
Jika game mobile sukses besar, mungkin versi konsol atau PC akan dibuat kelak — merangkul fans yang tetap ingin pengalaman lebih besar. -
Komunitas & eSports ringan
Mode 3v3 bisa dijadikan kompetisi skala ringan (turnamen kecil). Jika komunitas tumbuh, Duellum bisa menjadi fenomena kompetitif mobile.
Baca juga tentang :
Dissidia Duellum Final Fantasy adalah langkah baru, tidak konservatif, dalam perjalanan franchise Dissidia. Ia menggabungkan nostalgia karakter Final Fantasy dengan mekanika tim dan dinamika arena boss di setting kota modern.
Keputusan untuk rilis mobile adalah pedang bermata dua: memberi akses luas tapi juga memantik skeptisisme dari fans lama.
Jika Square Enix bisa menjaga keseimbangan gameplay, monetisasi, dan kualitas servis, Duellum bisa menjadi titik kebangkitan baru bagi nama Dissidia. Namun jika ia gagal menjaga ekspektasi, akan cepat dianggap sekadar “gacha bertema FF” biasa.