VALORANT Champions 2025

VALORANT Champions 2025: DRX Kalahkan G2, G2 Tersingkir Lebih Dulu

jadwalesports.com – VALORANT Champions 2025 menghadirkan momen dramatis sejak babak playoff dimulai. Salah satu laga paling panas adalah G2 Esports vs DRX di lower bracket. Banyak yang memprediksi G2 akan melangkah jauh sebagai juara regional Americas, tetapi kenyataannya mereka harus tersingkir lebih awal setelah kalah 1-2 dari DRX.

Pertarungan ini sekaligus mempertegas reputasi DRX sebagai tim yang selalu stabil di ajang internasional, meski kerap dijuluki memiliki “kutukan posisi 5-6”. Bagi G2, hasil ini adalah tamparan keras yang memaksa evaluasi menyeluruh.


Latar Belakang Kedua Tim

G2 Esports datang ke Champions 2025 dengan reputasi mentereng. Mereka dikenal sebagai salah satu organisasi esports paling ikonik, dengan basis fans besar di Eropa dan Amerika. Sebagai juara regional, mereka sempat dijagokan masuk semifinal bahkan final.

DRX berasal dari region Pacific, lama dikenal dengan disiplin strategi dan koordinasi matang. Meski jarang menjadi juara dunia, mereka konsisten menembus fase penting turnamen global. Reputasi itu membuat DRX menjadi lawan yang berbahaya meski sering diremehkan.


Rangkaian Pertandingan Peta demi Peta

Map 1: Lotus — G2 13-7 DRX

G2 memulai laga dengan percaya diri. Pilihan peta Lotus terbukti tepat, karena mereka mendominasi tempo permainan. jawgemo tampil panas di awal dengan entry kill beruntun, membuat DRX kewalahan. Skor akhir 13-7 untuk G2 memberi sinyal awal bahwa mereka mungkin akan menang mudah.

Map 2: Abyss — DRX 13-10 G2

Di peta Abyss, situasi berbalik. DRX tampil agresif sejak awal dan sempat unggul jauh. G2 berhasil mengejar dengan strategi retake rapi, bahkan sempat memimpin. Namun, di ronde-ronde penentuan, DRX justru lebih disiplin. HYUNMIN mencetak clutch penting, membawa DRX menang 13-10 dan menyamakan kedudukan.

Map 3: Bind — DRX 13-7 G2

Bind menjadi panggung DRX sepenuhnya. Dengan pertahanan disiplin dan serangan penuh variasi, mereka membuat G2 tak berkutik. MaKo sebagai in-game leader (IGL) membaca pola G2 dengan sangat baik, sementara FLASHBACK dan rekan lainnya menjaga konsistensi eksekusi. Skor 13-7 menutup seri dengan kemenangan 2-1 untuk DRX.


Analisis Kunci

  1. Kesalahan Veto Peta G2
    G2 gagal memanfaatkan veto untuk menghapus peta kuat DRX. Abyss dan Bind terbukti menjadi titik balik kemenangan DRX.
  2. Momentum dan Mentalitas
    DRX berulang kali mampu menghentikan laju G2 di ronde kritis. Sebaliknya, G2 tampak goyah setiap kali kehilangan momentum.
  3. Performa Individu
    • jawgemo jadi tumpuan G2 di awal, tetapi meredup di peta penentu.
    • HYUNMIN memberikan energi agresif yang menghidupkan DRX di Abyss.
    • MaKo tampil sebagai pemimpin sejati, menjaga ketenangan tim di Bind.

Reaksi Pasca Pertandingan

Bagi G2, kekalahan ini sangat mengecewakan. Mereka tercatat sebagai tim pertama yang tersingkir dari playoff Champions 2025. Fans bereaksi keras di media sosial, banyak yang menuntut perubahan roster atau strategi.

Sementara itu, bagi DRX, kemenangan ini menambah kepercayaan diri. Mereka kembali membuktikan diri mampu bersaing di level tertinggi. Meski banyak fans menyebut “kutukan top-6” masih menghantui, kemenangan atas G2 adalah bukti bahwa DRX tetap lawan berbahaya.


Implikasi Hasil Pertandingan

  • Untuk G2:
    • Eliminasi awal menjadi catatan buruk di kancah internasional.
    • Evaluasi roster dan strategi akan menjadi prioritas untuk musim 2026.
    • Kredibilitas sebagai tim besar internasional kembali dipertanyakan.
  • Untuk DRX:
    • Menjaga konsistensi sebagai tim Pacific yang selalu lolos ke fase akhir.
    • Meningkatkan moral dan mental pemain menghadapi lawan lebih berat di lower bracket.
    • Membuktikan strategi map control dan komposisi agent mereka masih efektif di meta terbaru.

Pertarungan G2 vs DRX di VALORANT Champions 2025 adalah contoh nyata bahwa tidak ada tim yang aman di panggung dunia. G2 datang dengan reputasi besar, tetapi DRX dengan disiplin strategi dan mental baja mampu membalikkan keadaan.

Hasil ini menegaskan pentingnya adaptasi, veto peta yang matang, dan konsistensi mental. DRX mungkin masih dibayangi stigma “posisi 5-6”, tetapi kemenangan atas G2 menunjukkan mereka masih menjadi salah satu tim paling konsisten di dunia.

Bagi penggemar, laga ini adalah tontonan penuh drama — dari dominasi awal G2, kebangkitan DRX, hingga klimaks di Bind. Satu hal yang pasti: VALORANT Champions 2025 masih penuh kejutan, dan DRX kini melangkah dengan percaya diri sementara G2 harus pulang lebih awal.