• Best Gaming Esports
Tekken 8

Tekken 8 Resmi Dipertandingkan dalam EWC 2025

Jadwalesports.com – Kabar gembira datang untuk para pecinta game fighting di seluruh dunia. Dalam pengumuman resmi yang disampaikan melalui kanal sosial media dan siaran langsung EWC Global Summit 2025, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa Tekken 8 resmi masuk sebagai salah satu game kompetitif yang akan dipertandingkan dalam ajang Esports World Cup (EWC) 2025.

 

Kehadiran Tekken 8 di turnamen multi game paling ambisius tahun ini disambut hangat oleh komunitas fighting game (FGC) internasional. Ini bukan sekadar penambahan judul kompetitif, tetapi juga bentuk pengakuan bahwa fighting games semakin mendapat tempat yang layak di panggung esports dunia yang selama ini didominasi oleh genre seperti MOBA, battle royale, dan FPS.

 

Lalu, mengapa masuknya Tekken 8 ke EWC 2025 menjadi momen penting? Apa saja yang bisa kita harapkan dari turnamen ini? Dan bagaimana dampaknya terhadap perkembangan esports, khususnya di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Tekken 8Apa Itu Esports World Cup (EWC)?

 

Esports World Cup (EWC) adalah turnamen multi game berskala global yang pertama kali diperkenalkan pada 2024. Diselenggarakan oleh EWC Foundation dan didukung oleh berbagai publisher game besar, EWC mengusung konsep “World Cup” ala Olimpiade di mana banyak cabang game dipertandingkan secara bersamaan dalam satu venue megah.

 

Tujuan EWC adalah menyatukan berbagai komunitas esports — mulai dari MOBA seperti Dota 2, LoL, dan MLBB, hingga battle royale dan FPS seperti PUBG, CS2, dan Valorant — dalam satu ajang bergengsi untuk mencari “negara dan tim terbaik dunia”.

 

Masuknya Tekken 8 ke daftar resmi EWC 2025 menandai langkah penting: untuk pertama kalinya genre fighting game dilibatkan secara penuh dalam kompetisi ini.

 

Mengapa Tekken 8?

 

  1. Rilis dan Popularitas Global

Tekken 8 resmi dirilis oleh Bandai Namco pada Januari 2024 dan langsung mendapat sambutan luar biasa. Game ini dinilai sebagai penyempurnaan dari Tekken 7 dengan grafis generasi baru, sistem pertarungan yang lebih agresif melalui Heat System, serta banyak karakter ikonik yang kembali dan diperbarui.

 

Hanya dalam tiga bulan setelah rilis, Tekken 8 berhasil menjual lebih dari 3 juta kopi global, menjadikannya salah satu game fighting terlaris dalam sejarah franchise. Turnamen-turnamen komunitas pun langsung bermunculan — dari CEO, Combo Breaker, hingga EVO Japan — dengan ribuan peserta.

 

  1. Komunitas FGC yang Solid

Tekken selalu punya basis komunitas global yang loyal. Di Asia, negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Filipina, Pakistan, dan Indonesia memiliki sejarah panjang dalam melahirkan pemain-pemain elite.

 

Faktanya, sejak era Tekken 7, nama-nama seperti Arslan Ash (Pakistan), Knee (Korea), dan AO (Jepang) sudah menjadi langganan juara dunia. Di sisi lain, Indonesia juga punya wakil tangguh seperti Meat, DW|Hades, dan Sakuragi, yang konsisten di kancah Asia Tenggara.

 

Sistem Turnamen Tekken 8 di EWC 2025

 

Berdasarkan pengumuman resmi, sistem kompetisi Tekken 8 di EWC 2025 akan mengikuti format international invitational & regional qualifier. Artinya, akan ada dua jalur kualifikasi:

 

  • Invitasi langsung untuk pemain top berdasarkan peringkat global (Tekken World Tour Points dan prestasi di turnamen major).
  • Kualifikasi regional yang akan digelar di berbagai negara, termasuk Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara.

 

Beberapa detail penting yang telah diumumkan:

 

  • Total slot peserta: 32 pemain
  • Format: Double elimination (BO3 awal, BO5 final)
  • Prize Pool: USD 500,000
  • Venue: Riyadh, Arab Saudi (bersama cabang game lain)

 

Kehadiran prize pool sebesar itu menjadi rekor tertinggi dalam sejarah turnamen Tekken dan mengangkat status FGC ke level yang selama ini hanya dinikmati oleh genre esports besar.

 

Respon Komunitas: “Ini Momen Besar untuk FGC”

 

Komunitas Tekken di seluruh dunia menyambut kabar ini dengan antusias tinggi. Di Twitter/X, tagar #Tekken8EWC langsung trending di beberapa negara tak lama setelah pengumuman resmi.

 

Arslan Ash, juara EVO 2019 dan WGF 2024:

 

“Saya sangat senang akhirnya Tekken masuk EWC. Ini langkah penting agar fighting games bisa setara dengan genre lain di esports global.”

 

Knee, legenda asal Korea Selatan:

 

“FGC sudah menunggu momen ini selama bertahun-tahun. Saatnya tunjukkan bahwa Tekken juga pantas ada di panggung dunia.”

 

Meat (Indonesia) juga mengomentari:

 

“Kalau lolos ke EWC 2025, ini bakal jadi mimpi masa kecil yang terwujud. Saya akan all-in di kualifikasi regional.”

 

Dampak untuk Indonesia dan Asia Tenggara

 

  1. Mendorong Turnamen Lokal dan Regional

Dengan adanya slot kualifikasi Asia Tenggara, komunitas Tekken di Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand mendapat kesempatan besar untuk unjuk gigi. Ini akan mendorong lebih banyak turnamen offline, sponsor lokal, hingga pelibatan talent caster dan TO (tournament organizer) lokal.

 

  1. Eksposur dan Profesionalisasi FGC

FGC selama ini kerap dipandang sebagai “niche” di dunia esports. Dengan masuknya ke EWC, genre ini akan mendapat paparan media yang jauh lebih luas, baik melalui siaran resmi maupun konten kreator. Dampaknya? Potensi sponsorship, bootcamp, dan kontrak pemain akan naik drastis.

 

  1. Peningkatan Ekosistem Pelatihan dan Talenta

Dengan hadiah besar dan panggung dunia sebagai target, para pemain akan semakin serius menekuni karier mereka. Ini juga membuka peluang lahirnya akademi Tekken lokal, pelatih, analis, hingga tim profesional yang benar-benar berinvestasi di FGC.

 

Potensi Rivalitas dan Drama Epik

 

Satu hal yang membuat Tekken selalu menarik adalah rivalitas antarnegara dan gaya bermain khas tiap region.

 

  • Korea dikenal dengan defense dan spacing presisi.
  • Jepang kuat di combo dan adaptasi cepat.
  • Pakistan dikenal dengan skill mentah dan timing absurd.
  • Asia Tenggara punya gaya unpredictability yang khas.
  • Jika semua pemain top ini dipertemukan di EWC 2025, publik akan disuguhi

 

pertandingan-pertandingan spektakuler yang bukan hanya soal skill, tapi juga cerita dan emosi — seperti Arslan vs Knee, atau kemungkinan kejutan dari player wildcard asal Indonesia.

 

Tekken 8 dan Masa Depan FGC di Esports Global

 

EWC 2025 adalah titik balik penting. Selama ini FGC bertahan dengan kekuatan komunitas dan sirkuit mandiri. Kini, dengan bergabungnya Tekken 8 dalam struktur turnamen global sebesar EWC, FGC resmi “naik kelas”.

 

Publisher lain seperti Capcom (Street Fighter) dan SNK (King of Fighters) kemungkinan akan menyusul, apalagi jika format EWC terbukti sukses dari sisi penonton dan komersial.

 

Dan untuk para pemain? Ini waktunya bersinar. Turnamen seperti ini bukan hanya soal hadiah, tapi juga validasi bahwa game fighting bukan hanya milik penggemar hardcore — tapi bisa bersaing di kancah esport paling elite.

Baca Juga :

Babak Baru Dimulai

 

Masuknya Tekken 8 ke Esports World Cup 2025 bukan sekadar tambahan cabang game. Ini adalah pengakuan global atas daya tarik, kedalaman, dan potensi kompetitif game fighting — sesuatu yang telah diperjuangkan komunitas selama bertahun-tahun.

 

Bagi para pemain Indonesia dan Asia Tenggara, ini adalah kesempatan emas untuk tampil di panggung dunia. Waktunya bersiap, grind, dan menunjukkan bahwa FGC juga bisa jadi wajah masa depan esports global.