Talon Esports (Dikatakan) Dijegal dari VCT Pacific — Benar Apa Enggak?
jadwalesports.com – Organisasi esports Asia-Pasifik Talon Esports (TLN) dikabarkan resmi keluar dari kemitraan dengan Valorant Champions Tour Pacific setelah dianggap gagal memenuhi standar liga.Laporan ini mencuat lewat berbagai portal media esports pada 18–19 November 2025.
Apa yang Terjadi?
Menurut pernyataan resmi dari Riot Games dan liputan sejumlah media:
-
Talon dianggap gagal membayar pemain tepat waktu dan menunjukkan ketidakmampuan finansial untuk menjalankan kewajibannya sebagai tim partner VCT Pacific.
-
Riot sudah memberi tenggat serta perpanjangan waktu selama lebih dari satu bulan untuk Talon memperbaiki operasionalnya, namun perubahan tidak cukup.
-
Dengan keputusan ini, Talon tidak akan tampil di musim 2026 VCT Pacific. Sementara pemain-nya kini bisa mencari tim lain.
-
Posisi talon di liga akan digantikan tim lain yang akan melewati proses seleksi untuk musim depan.
Kenapa Ini Lebih dari Sekedar “Tim Dikeluarkan”?
Karena Talon bukan sembarang tim:
-
Mereka adalah salah satu dari tim partner original VCT Pacific sejak 2023.
-
Masuknya Talon menunjukkan ekspansi Riot ke Asia Pasifik, dan keluarnya mereka menjadi sinyal bahwa standar operasi dan finansial bagi tim esports partner makin ketat.
-
Ini juga memberi dampak besar pada komunitas region Thailand / Asia Tenggara yang banyak mendukung Talon.
Untuk Talon, Pemain, dan VCT Pacific
Untuk Talon: reputasi harus dipulihkan. Mereka harus me-review model bisnis, pembiayaan pemain, dan struktur organisasi agar bisa kembali ke papan atas.
Untuk pemain Talon: menjadi free agent mendadak. Mereka bisa bergabung tim lain di ekosistem VCT.
Untuk VCT Pacific & Riot: standar franchising diperjelas—tidak cukup hanya prestasi di lapangan, aspek finansial dan operasional juga harus kuat.
Kasus Talon mencerminkan bahwa dunia esports profesional kini semakin matang: liga-besar seperti VCT tidak mampu mentolerir partner yang performa di luar standar. Talon mungkin punya sejarah dan fanbase solid, tapi operasional internal tetap menjadi faktor kunci keberlangsungan.
Bagi pengamat esports, ini bukan sekadar berita “tim keluar”, tetapi pesan tegas dari Riot: Jika tidak siap bisnis dan operasionalnya, even tim partner dapat ditarik slot-nya.

