Meme ‘Gojo Curse’ dalam VCT Valorant
Jadwalesports.com – Para pemain dan tim profesional Valorant nampaknya telah melaknat diri mereka sendiri dengan memposting sebuah panel dari manga Jujutsu Kaisen, Meme ‘Gojo Curse’ dalam VCT Valorant yang menyebabkan kekalahan yang menghancurkan setelahnya.
Pemain dan tim Valorant seringkali memposting video atau foto tim untuk menghibur penggemar mereka atau untuk bercanda dengan lawan-lawan mereka. Cara umum bagi pemain untuk berinteraksi dengan penggemar sebelum pertandingan adalah dengan memposting cuplikan atau foto karakter anime yang sedang beraksi atau mengatakan sesuatu yang membanggakan.
Persilangan antara penonton anime dan pemain serta penggemar esports profesional kabarnya tinggi berdasarkan banyaknya referensi yang dibuat oleh tim-tim dan kolaborasi antara merchandise organisasi esports dan perusahaan animasi.
Namun, memposting satu panel khusus dari manga Jujutsu Kaisen tampaknya telah memberikan kutukan kepada pemain sebelum memulai pertandingan profesional mereka. Gojo Melaknat Pemain Valorant.
Cara umum bagi pemain untuk berinteraksi Meme ‘Gojo Curse’ dalam VCT Valorant
Kutukan dimulai dengan 100 Thieves, yang memposting tentang undian grup bracket VCT Americas Kickoff mereka. Postingan tersebut menampilkan grup mereka, diikuti dengan panel dari manajer JJK yang menampilkan karakter terkuat dari seri, Satoru Gojo.
Tim ini akan gagal total dari acara tersebut setelah kalah dari Leviatán dan Sentinels. Korban berikutnya dari kutukan tersebut adalah Ilya ‘sesuatu’ Petrov dari Paper Rex, yang memposting panel tersebut sebelum pertandingan final besar VCT Pacific Kickoff melawan Gen.G.
Paper Rex kemudian kalah 3-1 dan meraih peringkat kedua dari region tersebut di VCT Masters Madrid. Komunitas lebih luas telah menerima panel tersebut sebagai terkutuk, bahkan Fnatic turut bergabung dalam bercanda setelah kalah dari Karmine Corp dalam turnamen VCT EMEA Kickoff dan gagal masuk ke turnamen internasional.
Apakah tren ini akan berlanjut tetap menjadi tanda tanya. Jika penggemar melihat seorang pemain atau organisasi memposting Gojo, atau menyebutkan kutukan tersebut, ketahuilah bahwa sebuah kekalahan yang menghancurkan mungkin akan datang.
Dalam komunitas Valorant, ada sebuah fenomena menarik yang telah menarik perhatian banyak penggemar dan pemain: “Gojo Curse”. Meme ini muncul setelah sejumlah pemain dan tim profesional Valorant mengalami kekalahan yang menghancurkan setelah memposting panel dari manga Jujutsu Kaisen yang menampilkan karakter kuat, Satoru Gojo. Artikel ini akan menyelidiki lebih jauh tentang fenomena ini, menyajikan penjelasan tentang “Gojo Curse” dan dampaknya terhadap komunitas Valorant.
Baca juga :
- The Pokemon Palworld Menyelidiki Pelanggaran Intelektual.
- Kontroversi “Win Trading” Mencoreng Pertandingan Ultraliga
Kapan dan Bagaimana Kutukan Ini Dimulai?
Fenomena “Gojo Curse” dimulai ketika tim Valorant pertama kali memposting panel dari manga Jujutsu Kaisen yang menampilkan karakter Satoru Gojo sebelum pertandingan penting. Salah satu contoh awal adalah saat 100 Thieves membagikan panel tersebut sebelum pertandingan dalam VCT Americas Kickoff. Sayangnya, tim ini kemudian mengalami kekalahan yang mengecewakan di turnamen tersebut. Kemudian, fenomena serupa terjadi pada Paper Rex, yang juga kehilangan pertandingan besar setelah memposting panel “Gojo”. Dari situlah, mulailah berkembangnya meme “Gojo Curse” dalam komunitas Valorant.
Meskipun terlihat sebagai lelucon atau meme, “Gojo Curse” sebenarnya dapat memiliki dampak serius pada performa dan psikologi pemain. Beberapa pemain dan tim mungkin mulai merasa tertekan atau terganggu setelah menyadari bahwa mereka “terkena kutukan”. Hal ini dapat memengaruhi fokus dan konsentrasi mereka selama pertandingan, yang pada gilirannya dapat mengarah pada penurunan performa dan kekalahan yang tidak diinginkan. Bahkan jika secara rasional para pemain tahu bahwa itu hanya lelucon, efek psikologis dari “Gojo Curse” dapat tetap terasa.
Sejak munculnya fenomena “Gojo Curse”, komunitas Valorant bereaksi dengan beragam tanggapan. Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai lelucon yang menyenangkan dan menghibur, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai sesuatu yang lebih serius dan merasa khawatir tentang dampaknya pada pemain dan tim. jadwal esport
Mengapa Para Pemain dan Tim Tertarik pada “Gojo Curse”?
Sebagai bagian dari analisis fenomena ini, dapat dikaji mengapa pemain dan tim Valorant tertarik pada ide “Gojo Curse”. Beberapa alasan mungkin termasuk rasa humor dan keinginan untuk terlibat dalam lelucon komunitas, sementara yang lain mungkin percaya pada kekuatan superstisi dan merasa bahwa menghindari “Gojo Curse” adalah langkah yang bijaksana untuk meningkatkan peluang kemenangan mereka. Ini mencerminkan bagaimana keyakinan dan superstisi dapat memengaruhi perilaku manusia, bahkan dalam konteks yang terlihat tidak serius seperti esports.
Meskipun awalnya hanya sebagai lelucon, “Gojo Curse” juga dapat memiliki dampak pada hubungan antar tim dalam komunitas Valorant. Tim yang merasa “dikutuk” mungkin mulai mencari-cari siapa yang bertanggung jawab atau mencari alasan untuk kekalahan mereka. Ini dapat menyebabkan ketegangan atau konflik antar tim, terutama jika ada saling menyalahkan atau tuduhan yang terjadi. Oleh karena itu, penting bagi komunitas untuk tetap menjaga sikap sportif dan saling mendukung, bahkan di tengah-tengah lelucon dan superstisi.
Sebagai kesimpulan, fenomena “Gojo Curse” menunjukkan bagaimana lelucon dan superstisi dapat memengaruhi perilaku dan psikologi dalam komunitas esports. Meskipun terlihat sebagai sesuatu yang ringan, penting bagi pemain dan komunitas untuk memahami dampak potensial dari fenomena semacam ini dan untuk tetap fokus pada persaingan yang sehat dan sportif.
Kunjungi situs kami koinslots