• Best Gaming Esports
Liquid

EVOS Gagal Kalahkan Liquid, AeronnShikii “Goreng” EVOS Fams

jadwalesports – Pertandingan antara EVOS dan Team Liquid dalam ajang esports terbaru menjadi sorotan besar di komunitas gamer, terutama penggemar berat EVOS. Kekalahan dari Team Liquid dengan skor telak memancing berbagai reaksi dari penggemar hingga para analis profesional. Salah satu komentar paling panas datang dari AeronnShikii, streamer dan analis esports terkenal yang kerap membahas dunia kompetitif, khususnya tim-tim besar seperti EVOS.

jadwalesports

Kekalahan EVOS ini, bagi banyak pihak, adalah sebuah kejutan besar. Dengan reputasi sebagai salah satu tim esports paling dominan di Asia Tenggara, kekalahan melawan Team Liquid, yang berasal dari wilayah Eropa dan Amerika Utara, menimbulkan banyak pertanyaan tentang kondisi tim dan strategi permainan yang diterapkan.

AeronnShikii, yang dikenal dengan gaya komentarnya yang “tajam” dan tanpa kompromi, kali ini tak ragu “menggoreng” performa EVOS dalam streaming langsungnya. Alasannya tidak hanya soal kekalahan, tetapi juga bagaimana tim tersebut tampak tidak siap secara mental dan strategi untuk menghadapi tantangan berat dari Team Liquid.

Babak Awal yang Buruk: Kurang Persiapan atau Underestimate Lawan?

Pertandingan dimulai dengan EVOS mencoba mengambil inisiatif di babak awal. Namun, dari awal terlihat bahwa EVOS mengalami kesulitan dalam merespons strategi agresif Team Liquid. Komunikasi yang buruk antara pemain tampak jelas, terutama ketika beberapa kali mereka melakukan kesalahan dalam hal positioning dan rotasi. AeronnShikii langsung menyoroti masalah ini dalam streamnya, dengan mengatakan bahwa EVOS tampaknya kurang melakukan persiapan untuk menghadapi gaya permainan Liquid.

“Kita semua tahu Liquid itu tim yang terkenal dengan fleksibilitas mereka, mereka bisa main agresif tapi juga bisa bertahan dengan sangat rapat. Nah, kelihatan banget nggak siap sama gaya permainan mereka yang cepat dan penuh tekanan. Dari menit pertama, sudah terlihat panik,” ujar AeronnShikii.

Pernyataan ini tidak berlebihan. Pada pertandingan tersebut, tampak gagal mengimbangi tempo cepat yang diterapkan oleh Team Liquid. Pada beberapa kesempatan, terlihat tidak kompak dalam menyerang maupun bertahan, yang menyebabkan Liquid dengan mudah mengambil kendali permainan.

Baca Juga :

Permainan Individu yang Mengecewakan

Selain kekalahan dari segi taktik, AeronnShikii juga menyoroti permainan individu para pemain EVOS. Salah satu yang paling banyak mendapatkan kritik adalah jungler mereka, yang menurut AeronnShikii bermain terlalu pasif dan tidak berani mengambil risiko untuk menciptakan peluang bagi timnya.

“Jungler mereka main kayak nggak ada kepercayaan diri. Nggak ada inisiatif buat ambil keputusan penting di momen-momen krusial. Dalam kompetisi di level ini, kalau kamu main takut-takut, ya lawan bakal dengan mudah memanfaatkan kelemahan itu,” tambah AeronnShikii.

Tidak hanya itu, posisi dari midlaner EVOS juga menjadi bahan kritik. Dalam beberapa kesempatan, midlaner mereka terlihat sering terisolasi dan kalah dalam duel satu lawan satu. Hal ini membuat tekanan terhadap EVOS semakin besar, karena tanpa kontrol midlane yang baik, mereka kesulitan melakukan rotasi untuk mendukung sidelane yang juga tertekan oleh Liquid.

Strategi yang Tak Jelas: EVOS Terjebak di Mid-Game

Salah satu aspek krusial yang AeronnShikii bahas dalam analisisnya adalah bagaimana gagal dalam mid-game. Meskipun mereka sempat mencoba untuk memperbaiki permainan di babak tengah, masalah besar muncul ketika mereka kesulitan mengambil keputusan penting.

“Di mid-game itu harusnya EVOS punya potensi comeback, tapi apa yang terjadi? Mereka terlalu lama memutuskan mau ambil fight atau nggak. Ada beberapa momen di mana mereka kayak ragu-ragu, mau engage tapi mundur lagi. Hasilnya? Liquid manfaatin kebingungan mereka dan ambil objektif tanpa perlawanan,” ujar AeronnShikii dengan nada frustrasi.

Kebingungan ini memang tampak jelas di sepanjang pertandingan. Beberapa kali berusaha melakukan teamfight, tetapi mereka gagal memanfaatkan momen tersebut dengan maksimal. Akibatnya, Team Liquid dengan mudah merebut Baron dan Dragon yang memberikan keuntungan besar bagi tim tersebut.

Menurut AeronnShikii, kegagalan dalam menentukan kapan harus bertarung dan kapan harus mundur adalah salah satu alasan utama EVOS kalah telak dari Liquid. Keputusan-keputusan tersebut menunjukkan kurangnya koordinasi dan kepercayaan diri di antara para pemain.

Mentalitas yang Rapuh di Late Game

Ketika permainan memasuki fase late-game, tampak semakin terpuruk. Team Liquid semakin menguasai permainan, dan setiap kali mencoba untuk melawan, mereka justru melakukan kesalahan-kesalahan fatal. Pada titik ini, AeronnShikii menilai bahwa mentalitas para pemain EVOS sudah jatuh.

“Kita bisa lihat, di late game mereka kayak udah hopeless. Semua pergerakan mereka terlihat panik. Ini masalah mentalitas, di mana tim besar seperti EVOS harusnya bisa bangkit di situasi sulit. Tapi yang kita lihat, justru mereka makin tenggelam di bawah tekanan Liquid,” jelas AeronnShikii.

Faktor mentalitas memang sering kali menjadi kunci dalam pertandingan di level tertinggi. Tim-tim besar biasanya mampu bangkit dari situasi sulit, tetapi dalam pertandingan ini, tampak tidak memiliki daya juang yang cukup untuk melawan dominasi Team Liquid.

Reaksi EVOS Fams: Kritik, Kekecewaan, dan Harapan

Kekalahan EVOS ini memicu reaksi besar dari para penggemarnya yang dikenal sebagai EVOS Fams. Di media sosial, banyak penggemar menyuarakan kekecewaan mereka terhadap performa tim. Namun, beberapa di antaranya juga memberikan kritik yang membangun, berharap bisa bangkit di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Di sisi lain, analisis dan kritik tajam dari AeronnShikii mendapat tanggapan beragam dari EVOS Fams. Ada yang setuju dengan pandangan AeronnShikii bahwa EVOS bermain terlalu pasif dan tidak siap, tetapi ada juga yang menganggap bahwa kekalahan ini adalah bagian dari proses pembelajaran bagi tim.

Beberapa penggemar yang lebih optimis menilai bahwa ini adalah kesempatan bagi EVOS untuk melakukan evaluasi mendalam dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Mereka berharap pelatih dan manajemen akan melakukan perubahan strategis agar tim dapat tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan selanjutnya.