Bigetron Sengaja Lepas Ling-Angela, Kenn: “Alter Ego Takut Pick”
jadwalesports – Keputusan Bigetron Alpha untuk sengaja melepas kombinasi hero Ling-Angela dalam pertandingan melawan Alter Ego pada ajang Mobile Legends Professional League (MPL) pekan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan komunitas esports. Banyak yang mempertanyakan strategi tersebut, namun Super Kenn, jungler andalan Bigetron Alpha, mengungkapkan alasan di balik langkah berani itu. Dalam wawancaranya, ia menyebut bahwa Alter Ego justru ragu dan takut mengambil kombinasi hero mematikan itu.
Pertandingan yang berlangsung seru ini tidak hanya menunjukkan permainan strategis tingkat tinggi, tetapi juga memaparkan perang psikologis antar tim yang menjadi daya tarik tersendiri di skena kompetitif Mobile Legends.
Babak Drafting: Perang Strategi Dimulai
Dalam babak drafting, Bigetron Alpha membuat kejutan besar dengan membiarkan kombinasi hero Ling dan Angela tetap terbuka. Padahal, kombinasi ini dikenal sebagai salah satu strategi andalan Alter Ego. Ling, dengan mobilitas tinggi, sering kali menjadi momok bagi lawan jika dipadukan dengan Angela yang memberikan perlindungan tambahan lewat skill ultimatenya, Heartguard.
Namun, Alter Ego terlihat ragu untuk memilih Ling-Angela. Sebaliknya, mereka memilih hero lain yang dianggap lebih aman, seperti Wanwan dan Akai. Sementara itu, Bigetron Alpha dengan tenang mengambil hero seperti Kadita, Kaja, dan Lancelot, yang efektif dalam menghentikan hero-hero dengan mobilitas tinggi.
Menurut Super Kenn, langkah ini adalah bagian dari rencana besar mereka. “Kami tahu bahwa mereka (Alter Ego) mengandalkan Ling-Angela di banyak pertandingan sebelumnya. Tapi kami juga tahu mereka akan ragu memakainya melawan kami karena mereka takut dengan counter kami,” ujar Super Kenn setelah pertandingan.
Babak Pertama: Bigetron Unggul Strategi
Pada game pertama, Bigetron Alpha menunjukkan dominasi mereka sejak early game. Super Kenn, yang menggunakan Lancelot, tampil agresif dengan rotasi cepat ke seluruh bagian map. Kombinasi antara Kadita dan Kaja berhasil memberikan tekanan besar pada Alter Ego, membuat mereka kesulitan untuk mengembangkan permainan.
Alter Ego, yang biasanya dikenal dengan permainan objektif mereka, tampak tertekan oleh agresivitas Bigetron. Bahkan, beberapa kali Wanwan yang digunakan oleh Nino gagal mengeluarkan potensinya karena terus diincar oleh Kaja dan Kadita.
Bigetron Alpha akhirnya memenangkan game pertama dengan keunggulan kill dan objektif yang signifikan. Super Kenn mencatatkan MVP di game ini berkat performa apiknya dengan Lancelot.
Babak Kedua: Alter Ego Bangkit, Tapi Bigetron Tetap Tangguh
Memasuki game kedua, Alter Ego mencoba merubah strategi mereka dengan memilih hero yang lebih defensif. Kali ini, mereka membawa Pharsa dan Barats untuk memperkuat team fight mereka. Sementara itu, Bigetron tetap percaya diri dengan komposisi yang berfokus pada burst damage dan pick-off.
Pertandingan berjalan lebih seimbang dibandingkan game pertama. Alter Ego berhasil mencuri beberapa objektif penting seperti Turtle dan Lord di early game, memberikan mereka sedikit keunggulan. Namun, Bigetron Alpha menunjukkan ketenangan luar biasa. Dengan rotasi yang terkoordinasi, mereka berhasil mengambil alih permainan di mid-game.
Momen krusial terjadi pada menit ke-18 ketika Bigetron berhasil memenangkan team fight di area Lord. Dengan koordinasi yang sempurna, mereka mengeliminasi empat pemain Alter Ego tanpa kehilangan satupun pemain mereka. Momentum ini dimanfaatkan oleh Bigetron untuk langsung menutup game kedua dan mengamankan kemenangan 2-0.
Baca Juga :
- Liga Esports Nasional 2024 Gelar Exhibition Game Tekken 8
- Darurat Militer di Korea Selatan, SOOP Valorant League Ditunda
Komentar Super Kenn: “Alter Ego Takut Pick Ling-Angela”
Setelah pertandingan, Super Kenn memberikan pandangan menarik mengenai strategi Bigetron Alpha. Ia menegaskan bahwa membiarkan Ling-Angela terbuka bukanlah kesalahan, melainkan strategi yang sudah direncanakan.
“Kami sengaja biarkan Ling-Angela terbuka karena kami tahu mereka takut menggunakannya. Mereka tahu kami punya counter yang efektif, jadi mereka memilih untuk tidak ambil risiko,” ungkap Super Kenn.
Ia juga menambahkan bahwa keputusan ini bertujuan untuk mematahkan mental Alter Ego sejak awal. “Kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak takut dengan strategi mereka. Dan itu berhasil. Mereka kehilangan kepercayaan diri sejak drafting,” tambahnya.
Reaksi Alter Ego: Kekalahan yang Menyakitkan
Di sisi lain, kekalahan ini menjadi tamparan bagi Alter Ego yang sebelumnya berada dalam performa cukup stabil. Nino, gold laner andalan Alter Ego, mengakui bahwa timnya tidak siap menghadapi gaya bermain agresif Bigetron.
“Kami terlalu berhati-hati di drafting, dan itu berpengaruh pada gameplay kami. Bigetron bermain sangat baik hari ini, dan mereka pantas menang,” ujar Nino.
Pelatih Alter Ego juga menyebut bahwa mereka akan mengevaluasi keputusan di babak drafting untuk pertandingan berikutnya. “Kami harus belajar lebih fleksibel dalam mengambil keputusan, terutama dalam situasi seperti ini. Bigetron memberikan tekanan besar sejak awal,” katanya.
Pengaruh Kemenangan Ini bagi Bigetron
Kemenangan melawan Alter Ego ini menjadi bukti bahwa Bigetron Alpha semakin matang dalam hal strategi dan mental. Dengan performa gemilang ini, mereka semakin diperhitungkan sebagai salah satu kandidat kuat juara MPL musim ini.
Super Kenn, yang menjadi salah satu pemain kunci dalam kemenangan ini, menunjukkan bahwa dirinya adalah jungler kelas dunia. Rotasinya yang cepat dan kemampuannya membaca permainan lawan membuatnya sulit dihentikan. Selain itu, koordinasi tim yang solid menjadi kunci utama keberhasilan Bigetron.
Pelatih Bigetron juga memuji performa anak asuhnya. “Kami sudah mempersiapkan strategi ini sejak lama. Semua pemain menjalankan tugas mereka dengan sempurna, dan hasilnya sangat memuaskan,” ujarnya.
Keputusan Bigetron Alpha untuk sengaja melepas kombinasi Ling-Angela dalam pertandingan melawan Alter Ego adalah langkah berani yang berbuah manis. Dengan memanfaatkan perang psikologis dan strategi yang matang, mereka berhasil meraih kemenangan telak 2-0.
Di sisi lain, kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi Alter Ego untuk lebih percaya diri dalam mengambil keputusan, terutama di babak drafting. Dengan kompetisi MPL yang semakin ketat, kedua tim harus terus berinovasi jika ingin tetap bersaing di papan atas.
Pertanyaannya kini, akankah Bigetron Alpha mampu mempertahankan performa gemilang mereka? Dan bagaimana Alter Ego bangkit dari kekalahan ini? Semua akan terjawab di pertandingan-pertandingan berikutnya!